Jika membahas tentang PT, pasti akan muncul ungkapan PT perorangan serta PT biasa. Banyak yang menganggap keduanya sama, padahal perbedaan PT perorangan dan PT biasa sudah sangat jelas.

Karena keduanya memiliki perbedaan yang jelas, maka segala proses dan detailnya juga memiliki perbeda. Jadi bukan hanya pajak PT perorangan dan biasa saja yang berbeda, namun ada sisi lain juga.

Perbedaan PT Perorangan dan PT Biasa

Agar lebih jelas, bagian ini akan langsung membahas perbedaannya secara menyeluruh. Perbedaan ini bukan berarti fokus pada kekurangan PT perorangan dan biasa. Oleh sebab itu, simak semua perbedaan ini:

1. Perbedaan Proses Pendirian

Perbedaan pertama bisa dilihat dari proses pendiriannya. Jika membahas hal ini, maka harus dipahami dulu definisi dari kedua PT-nya dengan baik. Dengan demikian, prosesnya juga mudah dipahami.

PT perorangan adalah adalah badan usaha yang didirikan oleh satu orang saja. Sedangkan untuk PT biasa umumnya didirikan oleh dua atau lebih orang dengan perannya masing-masing. Hal ini juga sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.

Oleh sebab itu, proses pendirian untuk PT perorangan akan jauh lebih ringkas. Hanya ada satu pendiri, artinya pengurusan berkas tidak terlalu banyak. Selain itu juga tidak diperlukan proses perjanjian kerja sama antara beberapa orang.

Sedangkan untuk PT biasa yang didirikan oleh beberapa orang, tentu prosesnya lebih kompleks. Berkas yang dibutuhkan lebih banyak, harus ada akta pendirian yang sah, dan prosesnya akan lebih panjang.

Belum lagi penyusunan akta dan perjanjian kerja samanya harus ditandatangani semua pemegang saham. Notaris juga diperlukan dalam proses penyusunan sampai dengan pengesahan akta tersebut.

Sebenarnya pengurusan dua jenis PT ini juga tidak mudah. Oleh sebab itu, pengurusannya bisa dilakukan dengan bantuan jasa pendirian PT. Saat ini sudah ada Jasa Pembuatan PT terpercaya yang bisa dimanfaatkan.

2. Perbedaan Kepemilikan Saham

Kemudian untuk perbedaan yang kedua terletak pada sisi kepemilikan sahamnya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, PT perorangan hanya didirikan oleh satu orang saja.

Oleh sebab itu, pemegang sahamnya juga hanya satu orang sang pendiri tersebut. Namun ketentuan untuk pemegang saham ini harus jelas. Syarat utamanya adalah WNI, sehingga selain WNI tidak diperbolehkan.

Sedangkan untuk PT biasa yang didirikan setidaknya oleh 2 orang, tentu kepemilikan sahamnya juga akan terbagi sesuai kesepakatan yang dibuat. Jadi pembagian saham dan tanggung jawabnya disesuaikan dengan keputusan bersama.

Aturan untuk pemegang saham di PT biasa juga sudah jelas. Pemegang saham untuk PT biasa boleh WNI, WNA, atau bahkan badan hukum. Hal ini sejalan dengan syarat pendiri PT yang terdiri dari WNI dan WNA.

3. Perbedaan Pembagian Risiko

Lalu untuk perbedaan selanjutnya berasal dari pembagian risikonya. Contoh PT perorangan manapun pasti memiliki resiko yang harus ditanggung apabila ada kendala. Hal ini juga berlaku untuk PT biasa.

Karena PT perorangan hanya dimiliki satu orang, otomatis tanggung jawabnya juga akan ditanggung sendiri. Jika ada risiko yang dihadapi, maka bebannya juga akan dirasakan sendiri serta harus diselesaikan sendiri.

Hal ini berbeda dengan PT biasa yang dimiliki oleh dua orang atau lebih. Karena pemiliknya lebih dari satu, maka bebannya akan ditanggung bersama sesuai perjanjian yang dibuat serta disepakati di awal.

Konsep ini akan memberikan kemudahan untuk masing-masing individu yang mendirikan perusahaan. Jadi tidak heran jika banyak yang mendirikan PT biasa setelah berkonsultasi dengan jasa pendirian PT yang dipakai.

4. Perbedaan Modal Dasar

Terakhir, ada perbedaan yang terlihat dari sisi modal dasarnya. Perlu dipahami bahwa pendiriannya harus mengikuti syarat modal yang sudah ditentukan oleh undang-undang.

PT perorangan sendiri memiliki aturan modal dasarnya sampai 5 miliar rupiah. Sedangkan untuk aturan minimalnya tidak diatur. Jadi jika lebih dari 5 miliar rupiah, maka tidak boleh mendirikan PT perorangan.

Lalu untuk PT biasa, angka minimalnya tidak diatur sekitar 50 juta rupiah. Untuk angka maksimalnya diatur sesuai seberapa besar perusahaan yang akan didirikan. Jika bingung mengenai hal ini, maka bisa berkonsultasi dengan Jasa Pembuatan PT agar paham.

Perbedaan PT Perorangan dan PT Biasa Dalam Pendirian

Itukah daftar perbedaan PT perorangan dan PT biasa yang harus dipahami. Jika ingin membuat PT namun belum paham proses dan kewajibannya, maka sangat disarankan memakai jasa bantuan pembuatan PT agar tidak ada kesalahan.